(Idqa Nurtri Bhakti)
Awal ku pernah menatap matamu
Tak ada yang spesial
Awal ku mendengar suara darimu
Layaknya hal yang biasa
Hingga kita berbincang
Hingga kita bertatap penuh tanya
Tapi aku tak pernah mendapat jawaban
Kini tatapmu hanya menjadi sekelebat angin
Bak awan yang perlahan pudar
Karena bersatunya ia hanya akan timbulkan gelap
Jadi kupikir,
Tak melihat bayangmu ratusan hari pun
Lebih baik daripada timbulkan lelap
Karena saat mendung,
Tidak ada orang yang tak menghindar
Karena saat hujan,
Tidak ada orang yang tak berteduh
Karena saat ini,
Adalah waktu untuk diriku
Waktuku, hanya ada aku
3 comments:
Lebih baik, kita usai disini, sebelum cerita indah tergantikan sakit hati~
Bukannya aku mudah menyerahhh
Bukannya aku mudah menyerahhh
Post a Comment