Tuesday, December 26, 2017

Rindu

Posted by Idqaainnur at 11:13 PM 0 comments
Blitar, 27 Desember 2017
-Idqa Nurtri Bhakti

Karena setiap hati yang melepas,siap menanggung balada rindu.

dan setiap perasaan yang terhempas,tidak lain adalah jawaban yang membisu.

Sunday, December 24, 2017

Sadar

Posted by Idqaainnur at 5:40 AM 0 comments
Surabaya, 24 Desember 2017
-Idqa Nurtri Bhakti

I realized,
that I had just been created in your deep breath.
I just showed up in every blink you always invented.
I also saw not even half of you.

I realized,
and I can only say sorry,
my sanity this time lost with my imagination.

Friday, December 15, 2017

Rindu (1)

Posted by Idqaainnur at 1:13 AM 0 comments
Surabaya, 15 Desember 2017
-Idqa Nurtri Bhakti

Jika semua yang datang akan pergi, lalu mengapa kau ciptakan rindu ini?
Jika semua yang lewat hanya bilang permisi, lalu bagaimana dengan kamu yang tak pernah pamit barang sekali?
Jika semua bunga mekar akan layu, lalu dimana arti kebahagiaan saat para lebah menghisap madu?
Mungkin, harusnya tidak secepat itu aku simpulkan.
Tidak sesingkat itu aku menatapnya.
Karena, pada dasarnya, siapa yang mau terlihat saat ia masih menjadi ulat.
Dan siapa yang rela ditinggalkan, saat usaha kerasnya menjadi kupu-kupu tidak lagi dipandang.

Monday, July 24, 2017

Rindu (2)

Posted by Idqaainnur at 12:28 AM 0 comments
Malam Itu
(Idqa Nurtri Bhakti)
Malam itu,
Kupikir akan sama dengan yang lain
Kupikir senyumku akan masih bisa terurai
Kupikir matahari akan terlihat elok esok pagi
Kupikir tak akan mengubah apapun

Malam itu,
Terakhir kalinya ku lihat barisan gigi dibalik indah senyummu
Terakhir kalinya ku dengar suara kecil yang tiap hari ku dengar
Terakhir kalinya mata kita pernah bertemu dalam sepandang
Terakhir kalinya lambaian tanganmu yang hembuskan rona asri

Malam itu,
Ku sadar kau pergi
Ku sadar ku juga harus pergi
Ku sadar halaman berikutnya telah menanti tuk ku tulis
Dan terakhir,

Ku sadar malam ini ku merindukanmu

Berteduh

Posted by Idqaainnur at 12:26 AM 3 comments

(Idqa Nurtri Bhakti)
Awal ku pernah menatap matamu
Tak ada yang spesial
Awal ku mendengar suara darimu
Layaknya hal yang biasa
Hingga kita berbincang
Hingga kita bertatap penuh tanya
Tapi aku tak pernah mendapat jawaban
                                                                                       
Kini tatapmu hanya menjadi sekelebat angin
Bak awan yang perlahan pudar
Karena bersatunya ia hanya akan timbulkan gelap
Jadi kupikir,
Tak melihat bayangmu ratusan hari pun
Lebih baik daripada timbulkan lelap

Karena saat mendung,
Tidak ada orang yang tak menghindar
Karena saat hujan,
Tidak ada orang yang tak berteduh
Karena saat ini,
Adalah waktu untuk diriku

Waktuku, hanya ada aku

Monday, May 29, 2017

Luka.

Posted by Idqaainnur at 1:42 AM 0 comments
Do not duplicate, just the two of us. it is more than enough. If alone is lonely, then the three are wound~

Saturday, May 20, 2017

Luka

Posted by Idqaainnur at 5:39 AM 0 comments
Sampai kapan ku kan tersakiti atas luka yang ku buat sendiri.
Sampai kapan ku kan terbelenggu atas penjara yang ku bangun kala itu.
Sampai kapan aku menjadi serpihan saat ku jatuhkan tubuh ini.
Sampai kapan ku merintih atas pedih yang ku rajut hari demi hari.

Tidakkah semua yang mulai seharusnya memiliki akhir?
Tidakkah semua yang sakit dapat sembuh?
Tidakkah semua jalan pasti berujung?
Benar, mungkin layak dikatakan demikian.

Seharusnya aku juga memahami itu tidak hanya dari sebutir pedih.
Aku pun harus melihat dari kebahagiaan yang perlahan sirna.

Jika ku ingin luka ini cepat habis, ku juga harus sadar bahwa kebahagiaan macam apapun akan berakhir.

Itulah yang menjadi renunganku saat ini.
Menatap indah bahagia yang seakan tak pernah berakhir.
Namun dilanda kecewa saat perih tak kunjung usai.

Wednesday, March 29, 2017

Waktu (1)

Posted by Idqaainnur at 4:54 AM 0 comments
Bagiku, waktu sangatlah jahat.
Dia membawa pergi semua hal yang belum siap untuk aku lepaskan.
Hal itu terus ditariknya kebelakang, sementara aku dipaksa untuk maju lebih kencang.

Jarakku dengan hal itu semakin jauh sehingga ia hanya bisa ku ingat dengan sebutan 'kenangan'.

Kala itu, aku benar-benar merasakan beratnya memikul rindu, dan sulitnya melupakan.

Sampai suatu saat aku berjumpa dengan secuil kemiripan dengan apa yang telah aku usahakan untuk ku lupakan. Namun semua sudah berubah, sangat berbeda, hingga hampir saja aku tak mengenalinya.

Begitu cepat ku menatap semua telah asing. Dan ia kembali mengundang memori itu.

Memori dimana tersimpan sejuta kebahagiaan, kesenangan yang tak pernah tertebak akan berakhir secepat itu.

Semua seolah-olah berjalan sendiri-sendiri, tiada lagi menggubris lainnya.

Waktu, mudah sekali kau memulai dan mengakhiri.
Mudah sekali kau datang lalu pergi.
Mudah sekali kau menciptakan dan memusnahkan.

Batin yang terekat kuat, bisa kau sihir menjadi seakan tak pernah bertatap.

Daun yang saling tersentuh, bisa kau sulap seakan angin tak pernah ada.

Apakah kini nurani sudah tiada daya? Apakah hanya beberapa saja yang layak atas kata bahagia dan sengsara?
Bukankah semua nyawa mendapat porsinya?

Entahlah, biar berakhir seperti apa.
Aku akan tetap menghormati memori itu.
Dan semoga saja semua harapan yang telah aku harapkan. Telah diharapkan oleh yang Maha memberi harapan (:
-Idqa Nurtri Bhakti-

Monday, March 20, 2017

Andai

Posted by Idqaainnur at 4:16 AM 0 comments
Bila waktu telah berpaling
Merenggut banyak harapan,
Juga semua impian
Andaian pada dirimu pun telah terbawa pergi

Andai... Andai...
Jika boleh ku memohon
Jika boleh ku panjatkan
Hal yang aku ingin
Tuk melepas penat
Dan kembali merajut asa

Kertas putih yang penuh coretan
Tanda apapun telah terjadi.
Masih bertumpuk lembaran baru
Kan terisi dengan rajutan mimpiku

Ingatan-ingatan
Kenangan-kenangan
Tak akan habis termakan waktu
Untaian kata terdahulu
Seakan lekat dalam memori

Canda,tawa... Haru,duka...
Telah terlewati dengan suka cita
Nan senyum begitu ceria
Gapai sang mimpi pada puncaknya

Tak ku lupa
Pengalaman begitu berharga
Pelajaran yang kau bagi
Berarti tuk hidup ini
Ku harap kau tak lupa
Kebersamaan yang tak abadi ini
Andai... Andai...
-Idqa Nurtri Bhakti-

Friday, March 17, 2017

Dreams

Posted by Idqaainnur at 6:42 AM 0 comments
Impian, bukan semata-mata buah tidur setiap insan sebagai pelengkap hembusan malam.
Impian, bukan hanya noda disetiap raga tak berharapan.

Namun,
Impian adalah harapan bagi jiwa-jiwa pengharap ketenangan.
Impian adalah bunga mekar setelah lamanya menyiram.
Impian adalah gantungan langit yang segera tergenggam.
Impian adalah lentera kecil dalam pekatnya malam.


Dan aku,
Insan kecil dengan sejuta impian
Mewarnai hari dengan seribu harapan
Memenuhi seluruh sudut ruangan hidup dengan doa dan ikhtiar.

Teruntuk impian, jadilah segala harapan hati yang memberi pedoman.
Kelak aku akan menjemputmu di tengah kabut kebahagiaan.

-Idqa Nurtri Bhakti-

Welcome

My Blog List

Followers

 

Some New Me Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos