"Jarak yang kau ukir,
bagai luka yang menyihir."
bagai luka yang menyihir."
Setiap harap bersamamu ingin aku nyatakan.
Namun, barang sekali pun kau tak pernah meng "iya" kan.
Setiap pertemuan denganmu selalu aku elukan.
Namun, bayangmu saja enggan menengokku dibelakang.
Namun, barang sekali pun kau tak pernah meng "iya" kan.
Setiap pertemuan denganmu selalu aku elukan.
Namun, bayangmu saja enggan menengokku dibelakang.
Entah, apakah ini luka, apakah ini sakit.
Yang jelas, aku senang.
Meski hanya berangan-angan.
Yang jelas, aku senang.
Meski hanya berangan-angan.
Karena setiap hadirmu,
Walaupun hanya dalam gambaran pikiran.
Selalu ampuh membuatku bertahan.
Walaupun hanya dalam gambaran pikiran.
Selalu ampuh membuatku bertahan.
0 comments:
Post a Comment