Bagiku, waktu sangatlah jahat.
Dia membawa pergi semua hal yang belum siap untuk aku lepaskan.
Hal itu terus ditariknya kebelakang, sementara aku dipaksa untuk maju lebih kencang.
Jarakku dengan hal itu semakin jauh sehingga ia hanya bisa ku ingat dengan sebutan 'kenangan'.
Kala itu, aku benar-benar merasakan beratnya memikul rindu, dan sulitnya melupakan.
Sampai suatu saat aku berjumpa dengan secuil kemiripan dengan apa yang telah aku usahakan untuk ku lupakan. Namun semua sudah berubah, sangat berbeda, hingga hampir saja aku tak mengenalinya.
Begitu cepat ku menatap semua telah asing. Dan ia kembali mengundang memori itu.
Memori dimana tersimpan sejuta kebahagiaan, kesenangan yang tak pernah tertebak akan berakhir secepat itu.
Semua seolah-olah berjalan sendiri-sendiri, tiada lagi menggubris lainnya.
Waktu, mudah sekali kau memulai dan mengakhiri.
Mudah sekali kau datang lalu pergi.
Mudah sekali kau menciptakan dan memusnahkan.
Batin yang terekat kuat, bisa kau sihir menjadi seakan tak pernah bertatap.
Daun yang saling tersentuh, bisa kau sulap seakan angin tak pernah ada.
Apakah kini nurani sudah tiada daya? Apakah hanya beberapa saja yang layak atas kata bahagia dan sengsara?
Bukankah semua nyawa mendapat porsinya?
Entahlah, biar berakhir seperti apa.
Aku akan tetap menghormati memori itu.
Dan semoga saja semua harapan yang telah aku harapkan. Telah diharapkan oleh yang Maha memberi harapan (:
-Idqa Nurtri Bhakti-
Wednesday, March 29, 2017
Monday, March 20, 2017
Andai
Bila waktu telah berpaling
Merenggut banyak harapan,
Juga semua impian
Andaian pada dirimu pun telah terbawa pergi
Andai... Andai...
Jika boleh ku memohon
Jika boleh ku panjatkan
Hal yang aku ingin
Tuk melepas penat
Dan kembali merajut asa
Kertas putih yang penuh coretan
Tanda apapun telah terjadi.
Masih bertumpuk lembaran baru
Kan terisi dengan rajutan mimpiku
Ingatan-ingatan
Kenangan-kenangan
Tak akan habis termakan waktu
Untaian kata terdahulu
Seakan lekat dalam memori
Canda,tawa... Haru,duka...
Telah terlewati dengan suka cita
Nan senyum begitu ceria
Gapai sang mimpi pada puncaknya
Tak ku lupa
Pengalaman begitu berharga
Pelajaran yang kau bagi
Berarti tuk hidup ini
Ku harap kau tak lupa
Kebersamaan yang tak abadi ini
Andai... Andai...
-Idqa Nurtri Bhakti-
Merenggut banyak harapan,
Juga semua impian
Andaian pada dirimu pun telah terbawa pergi
Andai... Andai...
Jika boleh ku memohon
Jika boleh ku panjatkan
Hal yang aku ingin
Tuk melepas penat
Dan kembali merajut asa
Kertas putih yang penuh coretan
Tanda apapun telah terjadi.
Masih bertumpuk lembaran baru
Kan terisi dengan rajutan mimpiku
Ingatan-ingatan
Kenangan-kenangan
Tak akan habis termakan waktu
Untaian kata terdahulu
Seakan lekat dalam memori
Canda,tawa... Haru,duka...
Telah terlewati dengan suka cita
Nan senyum begitu ceria
Gapai sang mimpi pada puncaknya
Tak ku lupa
Pengalaman begitu berharga
Pelajaran yang kau bagi
Berarti tuk hidup ini
Ku harap kau tak lupa
Kebersamaan yang tak abadi ini
Andai... Andai...
-Idqa Nurtri Bhakti-
Friday, March 17, 2017
Dreams
Impian, bukan semata-mata buah tidur setiap insan sebagai pelengkap hembusan malam.
Impian, bukan hanya noda disetiap raga tak berharapan.
Namun,
Impian adalah harapan bagi jiwa-jiwa pengharap ketenangan.
Impian adalah bunga mekar setelah lamanya menyiram.
Impian adalah gantungan langit yang segera tergenggam.
Impian adalah lentera kecil dalam pekatnya malam.
Dan aku,
Insan kecil dengan sejuta impian
Mewarnai hari dengan seribu harapan
Memenuhi seluruh sudut ruangan hidup dengan doa dan ikhtiar.
Teruntuk impian, jadilah segala harapan hati yang memberi pedoman.
Kelak aku akan menjemputmu di tengah kabut kebahagiaan.
Impian, bukan hanya noda disetiap raga tak berharapan.
Namun,
Impian adalah harapan bagi jiwa-jiwa pengharap ketenangan.
Impian adalah bunga mekar setelah lamanya menyiram.
Impian adalah gantungan langit yang segera tergenggam.
Impian adalah lentera kecil dalam pekatnya malam.
Dan aku,
Insan kecil dengan sejuta impian
Mewarnai hari dengan seribu harapan
Memenuhi seluruh sudut ruangan hidup dengan doa dan ikhtiar.
Teruntuk impian, jadilah segala harapan hati yang memberi pedoman.
Kelak aku akan menjemputmu di tengah kabut kebahagiaan.
-Idqa Nurtri Bhakti-
Subscribe to:
Comments (Atom)
